Selasa, 31 Juli 2012
PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM PERKEMBANGANNYA
PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
Membahas olahraga di pendidikan tidak lepas dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa olahraga dan pendidikan jasmani merupakan dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila ada perbedaan hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan berbeda
Menurut
UNESCO lewat ICSPE
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan
kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak
Pendidikan
Jasmani dan Olahraga merupakan aktivitas fisik dan dapat berupa permainan. Tujuannya
tidak sama akan tetapi dalam bagian tertentu menunjukan kaitan satu sama lain
Berdasarkan dokumen yang resmi, Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan dan perlombaan
Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan Jasmani |
Olahraga |
· Pemahaman gerak· Berpacu pada satuan kurikulum· Subyeknya pelajarn Child Centeredn Pribadi anak seluruhnyan Entry Behaviorn Pengaturan disesuaikann Gerak kehidupan sehari-harin Perhatian ekstra pada anak lambann Tidak mesti bertandingn Wajib |
· Prestasi· Bebas· Subyeknya atletn Subject centeredn Kinerja motorikn Talent Scoutingn Aturan Bakun Gerak fungsional cabangn Ditinggalkann Selalu bertandingn Bebas |
Untuk dapat membahas tentang pengertian olahraga dan pendidikan jasmani perlu ditelusuri tentang kapan istilah olahraga dan pendidikan jasmani dipakai di Indonesia.
Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam pendidikan jasmani di sekolah
n Gerak Badan tahun 1945 –1950
n Pendidikan Jasmani Tahun 1950 – 1961
n Olahraga Tahun 1962 – 1967
n Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Tahun 1967 – 1982
n Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1982 - 2003
n Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2003- sekarang
Era Gerak Badan 1945 –1950
Digunakannya istilah Gerak badan adalah untuk menyatakan bahwa pelakunya menggerak-gerakan badan berarti tidak diam.
Gerak Badan sudah masuk dalam bagian pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah dengan materi pelajaran atletik, senam dan latihan militer. Pada pelaksanaannya anak laki-laki dan perempuan di pisahkan dan perlu adanya nasihat dokter (Harsono 1990; Subroto 1989)
Diberikan di sekolah dengan maksud sebagai kompensasi atau untuk mengimbangi kegiatan anak didik yang harus duduk dengan sikap kaku terus menerus ketika mendengarkan penjelasan guru untuk semua mata pelajaran yang disajikan di dalam kelas.
Era Pendidkan Jasmani (1950 – 1961)
Didasari oleh Undang-undang No. 4/1950, kemudian menjadi Undang-undang Nomor 12/1954 yang sebagian isinya berbunyi; Bangsa Indonesia sehat dan kuat lahir bathin. Oleh karena itu pendidikan jasmani berkewajiban juga memajukan dan memelihara kesehatan badan terutama dalam arti proventif dan juga secara correctief.
Untuk mengawasi jalannya pendidikan jasmani pemerintah membentuk Infeksi Pendidikan Jasmani (IPJ) dan untuk memenuhi kebutuhan guru didirikan Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD), Akademi Pendidikan Jasmani (APD), Kursus B-I, B-2.
Era Olahraga Tahun 1962 – 1967
Istilah Olahraga secara resmi digunakan sejak tahun 1963 yang dengan segera digunakan merata di seluruh lapisan masyarakat hanya kalangan Angkatan Bersenjata yang tetap memakai Pendidikan Jasmani.
Pada era Olahraga ini Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD) digantikan dengan nama Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA), Akademi Pendidikan Jasmani diganti dengan Sekolah Tinggi Olahraga (STO)
Era Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Tahun 1967 – 1982
Pada era ini Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA) diganti dengan SGO (Sekolah Guru Olahraga), dan Sekolah Tinggi Olahraga(STO) menjadi Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK) dan akhirnya diganti lagi menjadi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di bawah naungan IKIP
Pelaksanaan pendidikan olahraga dan kesehatan di sekolah pada umumnya hanya mengajarkan kemampuan gerak dan keterampilan dasar kegiatan olahraga yang kemudian dikembangkan oleh setiap individu atau anak didik. Kemampuan dan keterampilan tersebut mengarah prestasi optimal. Namun kenyataannya siswa kurang mantap melakukan latihan karena beberapa faktor seperti ; kurangnya sarana olahraga di sekolah, Jumlah jam pelajaran setiap minggu hanya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), kurangnya guru olahraga di sekolah dasar
Era Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (1982 – sekarang)
Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI no. 0413/U/1987 tanggal 4 Juli 1987 dinyatakan adanya perubahan dari istilah pendidikan olahraga dan kesehatan menjadi pendidikan jasmani.
Dalam surat keputusan tersebut di atas dijelaskan pula tujuan dari pendidikan jasmani yaitu ; Mengembangkan individu atau anak didik secara organis, , Neuromuskuler, Intelektual serta Emosional
1. Pengembangan Individu secara organis (mahluk Hidup)
Yaitu pengembangan fisiologis anak didik sebagai hasil mengikuti kegiatan pendidikan jasmani secara teratur, tertib, dan terprogram. Melalui kegiatan tersebut organ tubuh yang merupakan mesin kehidupan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sebagai contoh : Jantung, paru-paru, ginjal serta kelenjar keringat dapat berfungsi dengan baik dalam memperlancar peredaran darah serta mengangkut sisa-sisa pembakaran dari sel-sel otot ke alat ekskresi
2. Pengembangan Individu secara Neuromuskuler
Anak didik yang mengikuti kegiatan pendidikan jasmani secara teratur di sekolah akan mengalami pertumbuhan fisik yang berkaitan dengan posturnya sehingga otot-ototnya menjadi kuat dan besar, kecepatan reaksi dan koordinasi gerak anak didik menjadi semakin baik, cepat dan tepat sesuai dengan yang kehendanya. Setiap gerak yang dilakukan menjadi efisien dan efektif tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Sistem Neuromuskuler anak didik tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan usianya.
3. Pengembangan Individu Secara Intelektual
Kegiatan pendidikan jasmani, secara langsung atau tidak langsung, ikut mengembangkan daya intelektual atau kemampuan berpikir anak didik. Dalam kegiatan olahraga permainan misalnya, untuk maengalahkan lawan bermain perlu taktik/siasat.
4. Pengembangan Individu secara Emosional
Dalam kegiatan olahraga yang diprogram dalam pelajaran pendidikan jasmani emosi perlu mendapat perhatian yang besar. Bila upaya pengendalian emosi kurang baik, timbulah perkelahian antar pemain. Demikian juga jika tim menderita kekalahan, pemain akan larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Akan tetapi, bila emosi dapat dikendalikan, mereka akan segera kembali berlatih untuk memperbaiki kekurangan. Emosi dapat terungkap dalam bentuk kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan
kerja jantung
1.
JANTUNG
Jantung
(bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung.
Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Otot jantung
yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah
membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena
pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian
dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan.
Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
Adanya celah
antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih
di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat,
karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh
penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit
di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar
hanya memiliki satu buah serambi.
1.
Permukaan Jantung
2.
Struktur Internal Jantung
Secara
internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding
jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding
serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta,
untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang
rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung
disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi
kanan dan bilik
kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di
antara serambi
kiri dan bilik kiri
disebut katup
mitralis atau katup berdaun dua.
3. Cara
Kerja Jantung
Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang
kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam
serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam bilik kanan.
Darah dari
bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan
mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang
selanjutnya dihembuskan.
Darah yang
kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam
serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa
darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
4.
Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
- Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
- Diabetes.
- Merokok.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas).
- Gaya hidup buruk.
- Stress.
5. Serangan
Jantung
Serangan
jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian
otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara
tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama
beberapa saat, entah akibat spasme – mengencangnya nadi koroner – atau
akibar pergumpalan darah – thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya
di pasok oleh nadi
yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme
reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung
berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo
angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan
darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami
perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam
saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak
secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
6. Gejala
Serangan Jantung
Ada
beberapa, antara lain:
1.Nyeri.
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah
(suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau
kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang
timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang
yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali
(suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
2.Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan
pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga
udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema
pulmoner).
3.Kelelahan
atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot
selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah
dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita
biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini
sebagai bagian dari penuaan.
4.Palpitasi
(jantung berdebar-debar)
5.Pusing
& pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan
7. FUNGSI
JANTUNG
Jantung
berfungsi memompakan darah kaya Oksigen (O2) keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah nadi (arteri) dan menerima darah kurang O2 (kotor) dari seluruh tubuh
melalui pembuluh darah balik (vena) untuk dipompakan kembali ke paru-paru dan
mendapatkan O2 kembali, kemudian dialirkan ke jantung bagian kiri jantung,
untuk dipompakan kembali kaseluruh tubuh, begiulah selanjutnya. Fungsi ini
tidak bisa dikomando oleh kita, jadi bekerja secara otomatis. Jantung normal
berdenyut rata2 60-100 /menit, dan setiap denyut akan dikeluarkan sekitar 70-80
cc darah, jadi rata2 setiap menitnya kira2 5 ltr darah yang dipompa, 300
ltr/jam, 7000 ltr/hari, dan ini tidak pernah istirahat. Bila umur kita 50 thn
saja, berapa banyak yang telah dipompakan oleh jantung kita yang hanya sebesar
1 kepalan tangan kita.
CIRI-CIRI OTOT POLOS, LURIK,, JANTUNG
CIRI-CIRI OTOT POLOS, LURIK,,
JANTUNG
1. CIRI-CIRI OTOT
POLOS :
Berbentuk
gelendong
Mempunyai inti
sel
Tak mempunyai
garis melintang
Cara kerjanya
di luar kesadaran
2. CIRI-CIRI OTOT
LURIK :
Berbentuk
panjang
Mempunyai
banyak inti sel
Tampak jelas,
bagian gelap dengan terang
Cara kerjanya
di bawah kesadaran
3. CIRI-CIRI OTOT
JANTUNG :
Berbentuk
memanjang
Mempunyai inti
sel . (tengah)
Terdapat garis
melintang gelap & terang
Cara kerjanya
di luar kesadaran
SISTEM KERJA JANTUNG
MENGENAL JANTUNG
Jantung atau heart merupakan salah
satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Telah kita ketahui bahwa
jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan oksigen beserta
zat-zat lain untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena kepentingan
itu jantung terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang
hidup.
LETAK
Jantung terletak dalam rongga dada
dilindungi oleh rangka dada yaitu tulang dada, tulang iga dan tulang belakang.
Jantung terletak dalam dada bersama dengan paru-paru yaitu terdapat
diantaranya. Posisi jantung berada agak sebelah kiri dari tulang dada.
Jantung dibungkus oleh suatu lapisan yang
disebut pericardium. Diantara pembungkusnya (pericardium) dengan
jantung terdapat cairan berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan
jantung pada saat memompa.
BAGIAN-BAGIAN JANTUNG
Secara garis besar jantung dibagi dalam
dua bagian yaitu kanan dan kiri yang masing-masing terdiri dari
dua bagian pula yaitu atrium dan ventrikel. Jantung bagian kanan
berhubungan dengan fungsi pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di
paru-paru dimana jantung kananlah yang memompa darah ke paru-paru. Sedangkan
jantung kiri berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke seluruh tubuh karena
jantung kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Keterangan diagram:
|
Atrium kanan jantung menerima aliran darah balik dari seluruh tubuh. Atrium
kiri jantung menerima darah dari paru-paru. Ventrikel kanan memompa
darah ke paru-paru. Sedangkan ventrikel kiri memompa darah ke seluruh
tubuh.
Katup jantung . Pada masing-masing bagian jantung, atrium dan ventrikel
dipisahkan oleh suatu katup yang berfungsi mencegah baliknya aliran darah dari
ventrikel ke atrium yang secara normal darah mengalir dari atrium ke ventrikel.
Bunyi jantung yang bisa kita dengarkan melalui alat stetoskop atau
melalui telinga yang ditempelkan di dada timbul akibat menutupnya katup ini.
PEMBULUH DARAH JANTUNG
Jantung merupakan suatu organ yang terdiri
atas otot. Otot-otot jantung inilah yang berkontraksi memompakan darah ke
seluruh tubuh. Kontraksi otot jantung yang terjadi membutuhkan energi dan
oksigen dari dalam darah itu sendiri. Darah tersebut dialirkan ke jantung
melalui pembuluh darah koroner (koronaria). Pembuluh darah koroner
menempel pada dinding luar jantung.
PENGATURAN KERJA JANTUNG
Kerja jantung dalam memompakan darah
diatur secara otomatis tanpa harus kita kendalikan. Jika tubuh membutuhkan
lebih banyak oksigen misalnya pada saat melakukan aktivitas fisik berat maka
secara otomatis jantung akan memompa lebih sering (frekuensi meningkat) dan
lebih kuat. Begitu juga sebaliknya frekuensi jantung menurun saat istirahat.
Sistem pengaturan otomatis ini
dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Saraf otonom terdiri dari saraf simpatis
dan parasimpatis. Saraf simpatis meningkatkan kerja jantung sedangkan saraf
parasimpatis sebaliknya, dapat menghambat kerja jantung.
Langganan:
Postingan (Atom)