1.
JANTUNG
Jantung
(bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah
kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung.
Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Otot jantung
yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah
membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena
pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian
dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan.
Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan.
Adanya celah
antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya
pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih
di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.
Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berat,
karena aktivitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh
penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit
di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar
hanya memiliki satu buah serambi.
1.
Permukaan Jantung
2.
Struktur Internal Jantung
Secara
internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding
jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding
serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan
gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta,
untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang
rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung
disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi
kanan dan bilik
kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di
antara serambi
kiri dan bilik kiri
disebut katup
mitralis atau katup berdaun dua.
3. Cara
Kerja Jantung
Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang
kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam
serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam bilik kanan.
Darah dari
bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan
mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang
selanjutnya dihembuskan.
Darah yang
kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam
serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa
darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
4.
Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
- Memasuki usia 45 tahun bagi pria.
- Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).
- Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
- Diabetes.
- Merokok.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kegemukan (obesitas).
- Gaya hidup buruk.
- Stress.
5. Serangan
Jantung
Serangan
jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian
otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara
tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama
beberapa saat, entah akibat spasme – mengencangnya nadi koroner – atau
akibar pergumpalan darah – thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya
di pasok oleh nadi
yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme
reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung
berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo
angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan
darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami
perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam
saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak
secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
6. Gejala
Serangan Jantung
Ada
beberapa, antara lain:
1.Nyeri.
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah
(suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau
kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang
timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya
nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang
yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali
(suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
2.Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan
pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga
udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema
pulmoner).
3.Kelelahan
atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot
selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah
dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita
biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini
sebagai bagian dari penuaan.
4.Palpitasi
(jantung berdebar-debar)
5.Pusing
& pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang
abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan
7. FUNGSI
JANTUNG
Jantung
berfungsi memompakan darah kaya Oksigen (O2) keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah nadi (arteri) dan menerima darah kurang O2 (kotor) dari seluruh tubuh
melalui pembuluh darah balik (vena) untuk dipompakan kembali ke paru-paru dan
mendapatkan O2 kembali, kemudian dialirkan ke jantung bagian kiri jantung,
untuk dipompakan kembali kaseluruh tubuh, begiulah selanjutnya. Fungsi ini
tidak bisa dikomando oleh kita, jadi bekerja secara otomatis. Jantung normal
berdenyut rata2 60-100 /menit, dan setiap denyut akan dikeluarkan sekitar 70-80
cc darah, jadi rata2 setiap menitnya kira2 5 ltr darah yang dipompa, 300
ltr/jam, 7000 ltr/hari, dan ini tidak pernah istirahat. Bila umur kita 50 thn
saja, berapa banyak yang telah dipompakan oleh jantung kita yang hanya sebesar
1 kepalan tangan kita.
CIRI-CIRI OTOT POLOS, LURIK,, JANTUNG
CIRI-CIRI OTOT POLOS, LURIK,,
JANTUNG
1. CIRI-CIRI OTOT
POLOS :
Berbentuk
gelendong
Mempunyai inti
sel
Tak mempunyai
garis melintang
Cara kerjanya
di luar kesadaran
2. CIRI-CIRI OTOT
LURIK :
Berbentuk
panjang
Mempunyai
banyak inti sel
Tampak jelas,
bagian gelap dengan terang
Cara kerjanya
di bawah kesadaran
3. CIRI-CIRI OTOT
JANTUNG :
Berbentuk
memanjang
Mempunyai inti
sel . (tengah)
Terdapat garis
melintang gelap & terang
Cara kerjanya
di luar kesadaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar